KATA SAPAAN DALAM SISTEM TUTUR SAPA BAHASA BATAK TOBA DI PT PAMOR GANDA, KETAHUN, BENGKULU UTARA (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

Pengasih, Natalido and Rokhmat , Basuki and Bustanuddin, Lubis (2012) KATA SAPAAN DALAM SISTEM TUTUR SAPA BAHASA BATAK TOBA DI PT PAMOR GANDA, KETAHUN, BENGKULU UTARA (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK). ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UNIB.

[thumbnail of SKRIPSI.pdf] Text
SKRIPSI.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: 1) bentuk kata sapaan dalam sistem
tutur sapa bahasa Batak Toba pada masyarakat Batak Toba di PT Pamor Ganda, 2)
penggunaan kata sapaan dalam sistem tutur sapa bahasa Batak Toba pada masyarakat
Batak Toba di PT Pamor Ganda dalam hubungannya dengan konteks sosial budaya
dilihat dari dimensi sosial yang menyertainya. Landasan teori yang digunakan
berdasarkan konsep dasar sosiolinguistik dengan pendekatan secara fungsional. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) pengamatan berperan
serta (observasi), 2) wawancara, 3) rekaman. Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah: 1) Mentranskripsikan data, 2) identifikasi data, 3) klasifikasi data, 4) interpretasi,
5) penyimpulan data. Hasil temuan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah: 1)
bentuk sapaan berdasarkan variabel hubungan kekerabatan meliputi hubungan vertikal
dan hubungan horisontal. Berdasarkan hubungan vertikal yaitu ompung suhut/ompung
bao, ompung doli, ompung boru, amang/bapak, inang/omak, nak/nama diri, pahompu,
nini/nono.
Berdasarkan
hubungan
horizontal
yaitu
amangtua/bapatua,
amanguda/bapauda,
namboru/bou,
tulang,
mamatua/inangtua/mak
tua,
inanguda/nanguda/inangbaju/tante, abang/bang, kakak/kak, adek/nama diri, anggi/nama
diri, ito/nama diri, berdasarkan hubungan perkawinan pak+nama anak tertua, omak
\+nama anak tertua, angkang baoa/angkang/lae, anggi baoa/anggi/lae, angkang
boru/eda, anggi boru/eda, amang simatua, inang simatua, hela, parumaen 2) Pemakaian
bentuk sapaan berdasarkan variabel hubungan nonkekerabatan yaitu ompung, amang,
inang, lae/ampara/ito, eda/ito/kakak/adek 3) Pemakaian bentuk sapaan berdasarkan
variabel situasi dan tempat yaitu amang pandita, inang pandita, amang huria, amang
sintua, inang sintua, pak/pak+nama jabatan, buk/buk nama jabatan 4) Pemakaian bentuk
sapaan berdasarkan variabel usia dibedakan antara anak-anak, remaja dan dewasa yaitu
nama diri. Untuk menyapa orang kedua menggunakan kata ganti ho dan hamu. Kata ganti
hamu lebih halus dan sopan daripada kata ganti ho. Dalam bahasa Batak Toba dikenal
sistem kekerabatan yang disebut dengan Dalihan Natolu dan hubungan kekerabatan
dalam menyapa disebut partuturan sangat erat hubungannya dengan masyarakat dalam
hal marga. Dalihan Natolu dibagi menjadi tiga yaitu dongan tubu/sabutuha (teman
semarga), hulahula (keluarga dari pihak ibu dan istri), dan boru (keluarga dari pihak
menantu laki-laki).

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: P Language and Literature > PK Indo-Iranian
Divisions: Faculty of Education > Department of Indonesian Language and Literature Education
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 17 Dec 2013 10:35
Last Modified: 17 Dec 2013 10:35
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/4679

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200