DEBIT KRITIS DAN KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA DAERAH TANGKAPAN AIR PLTA MUSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hidrologi, berapa besar debit kritis (debit maksimum dan minimum), erosi, dan sedimentasi yang terjadi di daerah tangkapan air PLTA Musi dengan menganalisis data curah hujan. Analisis curah hujan dengan Metode Melchior merupakan
suatu analisa hidrologi dengan cara statistika yang bertujuan untuk memprediksi debit maksimum dan minimum dengan kala ulang tertentu. Pendugaan debit maksimum dan minimum dengan cara ini menggunakan data curah hujan harian maksimum dan minimum selama 25 tahun untuk dianalisis secara bertahap mulai dari Parameter Statistik, Penentuan Jenis Distribusi, Uji Kecocokan Distribusi, Hujan Rancangan sampai diperoleh nilai Waktu Konsentrasi (Tc). Pola
distribusi yang tepat untuk data curah hujan adalah Distribusi Log Normal. Analisis sedimentasi dengan Metode Nisbah Pelepasan Sedimen (SDR) merupakan perhitungan untuk memperkirakan besarnya sedimen total berdasarkan perhitungan erosi total yang berlangsung di daerah tangkapan
air. Perhitungan perkiraan besarnya erosi total yang Terjadi di daerah tangkapan air PLTA Musi menggunakan Metode USLE dengan beberapa faktor yang mempengaruhi seperti Erosivitas Hujan, Erodibilitas Tanah, Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng, Indeks Pengelolaan Tanaman,
dan Indeks Konservasi Tanah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai debit maksimum di daerah tangkapan air PLTA Musi sebesar 204,131 m3/detik dan nilai debit minimum sebesar 0,107 m3/detik untuk kala ulang 2 tahun. Selain itu, besarnya erosi total yang terjadi pada daerah
tangkapan air PLTA Musi mencapai 837.737,25 ton/tahun dan besarnya sedimentasi mencapai 66.181,24 ton/tahun. Besarnya nilai erosi total dan sedimentasi yang terjadi di daerah tangkapan air PLTA Musi sudah melebihi batas nilai toleransinya, sehingga daerah tangkapan air ini dapat
dikategorikan menjadi kelas jelek.