PEMANFAATAN ARANG SEBAGAI PEMBENAH TANAH PADA PERTANIAN TEBAS BAKAR DI ULTISOLS

Ultisols merupakan salah satu jenis tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang rendah namun berpotensi untuk pengembangan pertanian lahan kering. Pemanfaatan tanah ini
menghadapi kendala kharakteristik yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, seperti pH rendah, kandungan bahan organik rendah, dan konsentrasi unsur hara Al yang relatif tinggisehingga bersifat racun bagi tanaman. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian arang sebagai pembenah tanah, karena arang dapat memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan beberapa macam arang sebagai pembenah tanah pada pertanian tebas bakar di Ultisols. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2012 di Desa Kota Niur Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah
Provinsi Bengkulu. Susunan Plot percobaan disusun mengikuti Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor tunggal dan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan pemberian arang yang terdiri dari Kontrol, Arang Tebas Bakar, Arang Kayu dosis 12 ton ha, Arang Tempurung dosis 12 ton ha
sebagai tanaman indikator dipilih jagung hibrida dan padi gogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian arang setelah 4 bulan menghasilkan respon sifat fisik dan sifat kimia yang sama, kecuali pada kandungan K-tersedia tanah pada kedalaman 0-20cm. Adanya penurunan berat volume tanah sebesar 8% sebagai akibat aplikasi pemberian arang tebas bakar pada kedalaman 0-20 cm. Pemberian arang tempurung kelapa mampu meningkatkan kandungan K-tersedia sebesar dua kali lipat dibandingkan kontrol pada kedalaman tanah 0-20
cm di plot tanaman jagung dan pemberian arang tebas bakar secara nyata meningkatkan tinggi tanaman jagung hibrida hamper dua kali lipat dibandingkan dengan kontrol.