KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN PERSEPSI MASYARAKAT PERAMBAH TERHADAP KEBERADAAN HUTAN LINDUNG BOVEN LAIS (Studi Kasus Di Kelurahan Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara)

Hutan lindung merupakan kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah. Namun saat ini kerusakan Hutan Lindung sudah sangat
memprihatinkan, hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh tekanan penduduk terutama masyarakat yang melakukan perambahan di kawasan hutan lindung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi sosial ekonomi dan persepsi masyarakat perambah terhadapa keberadaan hutan lindung boven lais. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kemumu Kabupaten
Benkulu Utara yang merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan hutan lindung boven lais.
Pelaksanaan penelitian pada bulan September-Desember 2013. Penentuan responden dilakukan dengan cara accidental sampling. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Untuk melihat hubungan dan pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap persepsi perambah maka dianalisis dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat perambah merupakan kategori umur produktif dengan tingkat pendidikan yang cukup rendah, tersebar pada keluarga sedang,dan jarak rata-rata tempat
tinggal menuju kawasan hutan 3 km. Jika dilihat dari tingkat kesejahteraan, rata-rata masyarakat perambah berada pada kategori sejahtera (hampir berkecukupan). Persepsi masyarakat perambah terhadap keberadaan Hutan Lindung Boven Lais tergolong baik. Variabel Umur, Pendidikan, Jumlah Luas Lahan Rambahan dan Pendapatan total merupakan faktor sosial-ekonomi yang berpengaruh nyata terhadap persepsi mengenai
hutan lindung.