PENGARUH PENYARINGAN AIR RAWA TERHADAP KUAT TEKAN BETON (Kajian Terhadap Air Daerah Sawah Lebar dan Daerah Kandang Limun)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyaringan air rawa terhadap kuat tekan beton. Air yang digunakan berasal dari Daerah Sawah Lebar dan Daerah Kandang Limun. Air Perusaahaan Daerah Air Minum (PDAM)digunakan sebagai pembanding. Penelitian dilatarbelakangi oleh
penggunaan air yang bukan air minum untuk campuran beton. Beton yang direncanakan menggunakan fas 0,5 dan slump 60 – 100 mm. Benda uji yang digunakan berbentuk kubus ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm sejumlah 28 sampel, dengan pembagian 14 benda uji untuk beton yang menggunakan air yang disaring dan 14 benda uji lainnya untuk beton yang menggunakan air tidak disaring. Sampel diuji setelah berumur 28 hari. Penyaringan air menggunakan saringan sederhana yang dibuat sendiri di
laboratorium dengan menggunakan bahan yang ada. Dari hasil penelitian, kuat tekan beton rata-rata terbesar dihasilkan beton yang menggunakan air PDAM yang disaring sebesar 31,17 MPa. Nilai kuat tekan beton rata-rata terkecil dihasilkan oleh beton yang menggunakan air rawa saring yaitu sebesar
28,28 MPa. Setelah dibandingkan dengan beton yang menggunakan air PDAM tidak saring, didapati nilai kuat tekan beton yang menggunakan air rawa Daerah Sawah Lebar yang disaring (92,15%) dan yang tidak disaring (98,63%), dan beton yang menggunakan air Daerah Kandang Limun yang disaring (93,25%) dan tidak disaring (96,77%). Semua jenis air yang digunakan pada penelitian ini dapat digunakan untuk proses pembuatan beton karena kuat tekan yang terjadi lebih dari 90% kuat tekan beton yang menggunakan air minum.